Welcome to Future World
Xdinary Heroes JOOYEON as face claim. Solely for roleplaying written by #различный.
Open via desktop for better experience.
Profile

Basic Information | |
---|---|
Birth Name | Kutaragi Dio |
Kanji | 久多良木迪央 |
Nick Name | Kutaragi, Dio, Diocchi, Iocchi |
Birth Place | Kyoto |
Birth Date | July, 11th 2002 |
Nationality | Japanese |
Sex | Male |
Sexuality | Straight |
Occupation | Mahoutokoro Student |
House | Yamiyo |
Blood Type | AB |
Height | 176 cm |
MBTI | INTP |
Zodiac Sign | Cancer |
Personality

Strength | Weakness |
---|---|
Pemikir yang Mendalam. Dio memiliki cara berpikir yang tajam dan cenderung menganalisis situasi secara mendalam. Hal ini membuatnya unggul dalam menyelesaikan teka-teki atau menghadapi persoalan kompleks. | Kurang Ekspresif Secara Emosional. Dio kesulitan mengekspresikan emosinya kepada orang lain. Hal ini sering kali membuatnya terlihat dingin atau sulit didekati di mata orang-orang sekitarnya. |
Adaptif di Situasi Baru. Rasa ingin tahu Dio yang besar, ditambah sikapnya yang tenang, membuatnya mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan baru yang asing, seperti dunia magis Mahoutokoro. Ia lebih memilih untuk mengamati dan belajar daripada merasa kewalahan. | Overthinker. Sifat analitis Dio dapat menjadi kelemahan, karena ia sering terjebak dalam pemikiran berlebihan. Ia cenderung memikirkan skenario terburuk atau memperhatikan detail kecil yang sebenarnya tidak relevan. |
Rasional dan Logis Keputusan. Dio umumnya didasarkan pada logika, bukan emosi. Kemampuan ini membantunya tetap tenang dan rasional saat menghadapi situasi sulit, terutama di dunia penuh keajaiban seperti Mahoutokoro. | Canggung dalam Interaksi Sosial. Dio cenderung menarik diri dalam percakapan atau situasi sosial. Meski bukan anti-sosial, ia merasa kurang nyaman untuk terlibat secara emosional, terutama dengan orang baru. |
Mandiri. Dio lebih suka mencari solusi sendiri daripada bergantung pada orang lain. Sikap ini menunjukkan kekuatan individunya dan membuatnya terlihat tegar. | Sulit Menyesuaikan dengan Struktur yang Kaku. Sebagai pribadi dengan keinginan untuk eksplorasi dan fleksibilitas, Dio sering merasa kesulitan dengan aturan ketat atau rutinitas yang monoton, seperti ritual magis tertentu di Mahoutokoro. |
Punya Kapasitas Emosional yang Dalam. Meski terlihat logis, Dio memiliki kepedulian yang mendalam, terutama terhadap orang-orang terdekat seperti Hikari. Emosinya menjadi salah satu motivasi terbesar dalam hidupnya. | Cenderung Mengisolasi Diri. Sikap mandiri dan introspektifnya terkadang membuat Dio menutup diri terlalu lama. Akibatnya, ia sering kali enggan menerima dukungan yang sebenarnya ia butuhkan. |
Trivia

Sangat membenci teh, terutama teh hijau, karena mengingatkannya pada kakaknya.
Sebelum masuk Mahoutokoro, rutin berdoa untuk mendiang kakaknya setiap tiga bulan di kuil.
Menghindari perempuan berwajah manis karena mengingatkannya pada kakaknya.
Tidak suka disentuh dan terobsesi menjadi seekor burung.
Hampir tidak bisa makan tanpa nori.
Sering salah menyebut hijau sebagai biru akibat kebiasaan keluarga di Kyoto.
Memiliki cincin berukir nama kakaknya dan dirinya sendiri.
Alergi serbuk bunga dan debu.
Pandai memasak dan suka bereksperimen dengan resep.
Daya tahan fisiknya kuat; mampu berlari 10 km tanpa henti.
Ahli memanah dan bela diri, dengan refleks yang sangat baik.
Sangat pembersih; tidak bisa tidur jika kamarnya berantakan.
Suka mengamati bintang untuk menenangkan pikiran.
Lebih nyaman bekerja di balik layar daripada menjadi pusat perhatian.
Mengoleksi benda-benda unik seperti batu atau kayu dengan pola menarik.
Memiliki tato tribal di lengan kiri dan belakang telinga kanan hingga leher.
Kadang menyendiri untuk merokok atau minum alkohol.
Pendengarannya tajam; sensitif terhadap suara tinggi tapi menikmati bunyi alam.
Dio adalah penggemar berat musik dengan genre berisik, terutama lagu-lagu dengan ritme yang intens dan lirik mendalam.
Meski memiliki sensitivitas tinggi terhadap suara, dia menemukan kenyamanan dalam pola dan struktur musik yang berisik.
Background Story
1997
Kutaragi Hikari adalah seorang anak perempuan berumur lima tahun, seorang anak tunggal di keluarganya. Seorang anak yang terlahir di keluarga yang kaya raya dengan bisnis keluarga besar mereka di bidang penginapan tradisional terbilang begitu sukses. Namun, fakta tersebut tidak menjadikannya lebih beruntung dari anak-anak lain sebab suatu hal. Meskipun begitu pada awal tahun 1995 dia bersuka cita lantaran dia tak lagi menjadi seorang anak satu-satunya di keluarga intinya. Pada tanggal 11 Juli 2002, adik laki-lakinya yang diberi nama Kutaragi Dio telah lahir. Hikari telah lama menanti seorang adik dan yang dia inginkan akhirnya terkabulkan.2005
"Aneue kenapa tidak ikut Dio! Ayo main keluar! Dio malas harus bermain di dalam rumah terus. Aneue kenapa selalu duduk di atas kursi dorong itu. Dio jadi tidak bisa ajak Aneue untuk bermain seperti teman-teman Dio yang lain!"
Mendengar perkataan tersebut, Hikari sang kakak hanya bisa tersenyum. Sang kakak tahu betul bahwa Dio masih sangat kecil dan tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Kutaragi Hikari adalah seorang anak yang mengidap kanker tulang. Sejak berumur sepuluh tahun, anak tersebut sudah divonis jika umurnya tak akan panjang seperti manusia-manusia lain. Amat sangat disayangkan, seorang anak kecil tak berdosa harus menanggung sebuah penyakit yang tak dapat dia lawan. Seberapa pun keluarganya melakukan pengobatan dengan bagaimana pun caranya, si sulung itu tidak akan bisa menikmati hidupnya secara normal seperti si bungsu.
"Diocchi kalau sudah besar ingin jadi apa?" tanya sang kakak.
"Dio ingin menjadi Pangeran dan hidup dengan Aneue selamanya!" Dio merentangkan tangannya. Matanya berbinar beriringan dengan kalimat yang dia utarakan.
"Begitu ya? Bagaimana kalau Aneue tidak bisa hidup bersama Pangeran itu selamanya?"
Raut wajah si bungsu yang tadinya sangat ceria seketika menjadi begitu muram mendengar pertanyaan kakaknya. "Pokoknya Dio tidak mau kalau tidak ada Aneue! Tidak mau!" Mendengar itu, Hikari hanya bisa tersenyum. Dia hanya bisa berusaha menyembunyikan kesedihannya.
'Aneue tidak akan bisa menemani Micchan selama itu, tapi jika boleh Aneue pun ingin melakukannya.'2013
"Aneue, Dio bisa menghadiri upacara teh untuk menggantikan Aneue!"
"Tapi, Diocchi masih sepuluh tahun."
"Tidak apa-apa! Dio bisa! Aneue tidak bisa melakukan itu sendiri, biarkan Dio yang menggantikan Aneue."
Di dalam tradisi keluarga besar Kutaragi, anak-anak yang sudah menginjak umur lima belas tahun harus menghadiri upacara minum teh setiap tahunnya. Di dalam keluarga tersebut anak-anak yang telah berumur lima belas tahun sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga Kutaragi secara resmi. Mereka akan resmi menerima hadiah turun temurun dari keluarga besar Kutaragi. Mereka pun harus meneruskan setiap tradisi keluarga mereka yang masih sangat tradisional. Meski berada di era teknologi serba canggih, keluarga Kutaragi tetap berpegang teguh kepada tradisi dan budaya.
Hikari yang telah berumur lima belas tahun tidak dapat mengikuti upacara teh yang seperti itu, dia tak dapat melakukannya sendiri. Hikari harus tetap duduk di atas sebuah kursi roda dan dia tidak dapat berdiri dan melakukan berbagai macam hal tanpa alat bantu. Sementara untuk mengikuti upacara minum teh setiap orang yang terlibat di dalam upacara tersebut harus melakukan semua hal dengan kedua tangan dan kaki mereka sendiri tanpa bantuan siapa pun sebagai syarat mutlak.
Dio pun memaksa melakukannya demi Hikari sehingga keluarga besar Kutaragi menganggap kedua anak dari Kutaragi Makoto dan Kutaragi Yumeko ini tidak dapat menghormati tradisi leluhur. Kedua orang tua mereka pun tak bisa menutup rasa malu dan sedihnya terhadap fakta ini.2015
Kejadian paling tidak diinginkan datang di hidup Dio. Dia tidak ingin keluar sama sekali dari kamarnya. Selama berhari-hari dia tidak mengisi perutnya sama sekali. Selama berminggu-minggu dia berdiam diri di dalam kamarnya. Hatinya pecah, perasaannya hancur berkeping-keping. Sang kakak Hikari telah meninggalkan dia untuk selamanya. Satu-satunya orang yang paling mengerti dirinya tidak ada lagi di sampingnya. Kepergian ini meruntuhkan segala semangat hidup sang adik.Siapa yang akan menyangka ternyata dibalik kisah sedih anak tak berdosa seperti Kutaragi Hikari mengungkapkan fakta betapa kekejaman kedua orang tuanya?
Hikari sebenarnya masih dapat hidup paling tidak sampai umurnya menginjak angka 20. Akan tetapi, kematiannya merupakan sebuah rahasia terbesar dari kedua orang tuanya yang memiliki peran penting—yang buruk. Baik Makoto dan Yumeko sama-sama merasa lelah mendengar perkataan dari keluarga besar mereka jika Hikari hanyalah beban dan aib bagi keluarga besar Kutaragi. Bukannya membela, kedua orang tua ini justru termakan hasutan dan cibiran dari keluarga besar mereka sehingga keduanya justru mempercepat kematian si sulung agar terbebas dari omongan ini itu. Mereka pun beralasan bahwa bagaimanapun juga Hikari tidak akan dapat hidup lama. Mempercepat kematian sang anak sulung merupakan sebuah jalan untuk menolong anak mereka juga.
Fakta kepicikan orang tuanya ini akhirnya diketahui oleh Dioi. Ada masa di mana dia tak sengaja mendengarkan pembicaraan di suatu malam antara kedua orang tuanya mengenai kematian Hikari. Dia tidak mengerti mengapa kedua orang tua yang dimilikinya begitu tega memperlakukan Hikari seperti itu. Sontak kedua orang tuanya merasa sangat khawatir dengan apa yang telah diketahui oleh sang adik. Maka demi menjaga agar rahasia itu tak terbongkar, kedua orang tuanya mengirimkan Dio kepada paman dan bibinya yang berada di Yokohama. Bagi mereka menjauhkan Dio dari keluarga besar Kutaragi adalah pilihan terbaik. Keduanya tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan jika anak tersebut masih tinggal di tempat yang sama.2013-2020
Dia tidak pernah meninggalkan Yokohama dan kembali ke Kyoto hanya untuk mengunjungi keluarganya. Tidak ada lagi Kutaragi Dio yang merupakan seorang anak dari pasangan Makoto dan Yumeko. Dia telah membuang identitas tersebut sejak lama. Kehidupan di masa depan menunggunya. Tidak ada yang dapat diambil dari menyesali apa yang terjadi di masa lalu. Meski bersyukur dia dapat melepaskan diri dari keluarganya yang memalukan, hal tersebut tidak membuat kehidupannya di Yokohama berjalan lancar. Bibi dan pamannya tidak menghidupinya dengan cuma-cuma. Semenjak tinggal bersama mereka, dia harus melakukan sesuatu yang bermanfaat terlebih dahulu jika ingin mendapatkan makanan. Semua yang didapatkannya tidak hadir secara gratis, semua harus ada bayaran yang setimpal. Selama masa sekolah menengah akhir, Dio pun menyempatkan diri untuk bekerja sebagai seorang host, menjadi kurir, menjaga anak tetangga, dan pekerjaan sampingan lainnya demi menghidupi dirinya sendiri.
Bagaimanapun juga meski kehidupannya terbilang cukup keras, dia hampir tidak pernah mengeluh. Usahanya dalam mempertahankan hidupnya membuahkan hasil. Dia berhasil menjadi seorang sarjana sastra dengan tanpa bantuan siapa pun. Walau sebenarnya banyak hal pahit yang dia lalui selama masa-masa tersebut. Setelah menjadi sosok yang berhasil, dia memutuskan untuk pindah dari rumah paman dan bibinya serta menjalani kehidupannya seorang diri. Selama bertahun-tahun dia menghidupi dirinya sendiri dengan pekerjaannya sebagai seorang editor novel. Dia ingin menikmati kehidupannya tanpa ada yang mengganggu.
Tetapi, semua itu berubah ketika dia menemukan sepucuk surat yang diperuntukkan padanya dari Hikari, sang kakak tercinta.